Di Balik Keindahan Musim Gugur di Hamburg, Jerman

Sudah lama gak nulis lagi, tiba-tiba aja sudah masuk pertangahan musim gugur. Selama musim panas dan awal musim gugur banyak menghabiskan waktu jalan-jalan ke negara tetangga, selain itu banyak mengurus dokument untuk perpanjang beasiswa dll. Jadi susah sempatkan waktu untuk nulis. Pokoknya nanti bakalan diupdate di blog ke mana saja jalan-jalannya. Mungkin tentang kuliah dan beasiswa di Jerman juga, kalau kalian tertarik. Jadi tunggu ya!


daun-daun berjatuhan di musim gugur

Kali ini sebenernya pengen berbagi cerita tentang musim gugur di Jerman atau di Eropa. Musim gugur emang musim favoritku. Tentunya kesukaanku terhadap musim gugur tertaman sejak aku tinggal di Jerman 2008 lalu. Pokoknya gak tahan banget lihat indahnya warna daun-daun, serasa berada di negeri dongeng. Apalagi di Jerman banyak taman-taman yang ditanami pohon-pohon besar, selain itu juga pohon-pohon sebenarnya bisa ditemukan di mana2 di Jerman. Dulu aku kumpulkan berbagai bentuk dan warna daun di musim gugur, lalu diselipkan dibuku. Entah masih ada atau sudah hilang, sekitar delapan tahun lalu aku membuatnya.


lokasi favorit utk foto
Hanya sedikit orang Jerman yang suka musim gugur, itu benar! Alasanya karena pada musim gugur cuaca sudah mulai dingin dan langit semakin cepat gelap. Bener banget! Dan hal itu sering bikin suasana hati orang Jerman jadi jelek atau bad mood. Tapi di balik itu semua, kalau di musim gugur cuaca bagus dan juga matahari bersinar. Waw banget pokoknya! Daun2 terlihat cantik, sekalipun malam hari terlihat seperti emas berkilauan, dikarenakan cahaya lampu. Kebahagiannya yang tak tergantikan deh. Tapi memang mulai November akhir daun-daun sudah komplet gugur dari pohonya, sooo … yang terlihat hanya ranting dan pohon. Membuat suasana semakin melankolis.


Di Jerman atau di Eropa ada dua kali pemutaran waktu dalam setahun. Satu dilakukan pada musim gugur, biasanya akhir Oktober waktu akan dimundurkan satu jam, so ini salah satu faktor kenapa langit cepet gelap, biarpun masih jam empat atau lima sore. Tapi memang semakin ke arah utara daerahnya semakin sedikit matahari menghampiri, terutama selama musim gugur dan musim dingin. Pasalnya letak Jerman gak seperti Indonesia yang berada di garis khatulistiwa.  Di Indonesia 12 jam terang, 12 jam gelap seterusnya. Di samping itu, posisi bumi terhadap matahari juga mempengaruhi sinar matahari yang masuk.

Perpus Universitas Hamburg


Terus pemutaran waktu yang ke dua di bulan Maret akhir, waktu dimajukan 1 jam. Nah kebalikannya di musim panas matahari akan bersinar lebih lama di bagian bumi Eropa. Makanya jangan heran kalau jam 10 malam masih terang. Di Norwegia terutama selama musim panas matahari hanya tenggelam satu jam saja, kebayang kan terang terus sepanjang hari, sebaliknya selama musim dingin akan gelap terus. Waduh… di Jerman untung gak seperti itu. 

Awal Oktober daun2 belum menguning



Cuaca di musim gugur rata-rata 15 derajat, tapi pada bulan November cuaca mulai semakin dingin, seperti sekarang suhu dua derajat, serasa tertampar oleh dinginya di luar. Musim gugur berlangsung sampai tanggal 21 Desember. Setelah itu tingkat kedinginan akan semakin parah. :/ Karena musim gugur juga mulai dari 21 September sampai 21 Desember. Jadi gak sepanjang musim gugur sebenernya dingin, karena akhir September sampai Oktober akhir biasanya cuaca masih bagus. Dua atau bahkan tiga minggu berturut-turut cuaca cerah dan rata-rata suhu 20 derajat. Orang Jerman menyebutnya Goldener Oktober. Seperti terlihat dalam fotoku di samping kanan, cuaca masih bagus dan matahari bersinar.

Maaf ya kalau blognya kebanyakan curhatan isinya. Xoxo …
 Foto2 musim gugur selebihnya ada di bawah ;)


Sampai ketemu di blog selajuntnya! ;) 
Salam Rita 






rel kereta dekat apartment


area hutan dalam kota Hamburg

area hutan lg


foto ini berumur 7 tahun, tapi orangnya gak haha 






Comments

Popular posts from this blog

Sambal Goreng Tempe

Weekly Market

A Letter to Widji Thukul