Trip ke Nusa Penida (Kelingking, Angel Billabong, Broken beach dan Cristal Bay)


Percakapan malam 9 Februari di HP:

Inong: “Kita pagi-pagi banget loh jam 6 berangkat, Mbak … nanti lu bisa bangun gak?“
“Bisa asalkan pake alarm.” Jawabku.

10 Februari, alarmpun berbunyi pada pukul 04.45 pagi. Gak biasanya! Dengan rasa ngantuk akupun melangkahkan kaki ke arah kamar mandi, tentunya setelah alarm dimatikan berkali-kali. Hampir semuanya beres, tapi HP tiba-tiba mati tanpa alasan. Kayaknya emang minta di lem biru (alias lempar ganti yang baru). Saat berjalan menuju dapur, tiba-tiba terdengar suaru Inong temanku, sedang memanggil. Pas banget! Padahal dia sudah nunggu 10 menitan di luar, hoho sorry Nong. Gak pake lama, kamipun langsung meluncur ke pelabuhan Sanur, karena jadwal keberangkatan Bali - Nusa Penida tidak sesering jadwal kereta Jogja-Solo. Kalau telat bisa nunggu lama lagi. Setelah nyasar beberapa kali, akhirnya sampai juga di Sanur dengan tepat waktu.
 Pelabuhan Sanur dengan view G. Agung
Bemmm… ternyata keberangkatan ke Nusa Penida ngaret juga. Kami di sana menunggu satu jam lebih. Selain kesel menunggu, kami juga ditipu penjual tiket pula. Lengkap sudah rasanya, kayak nasi rames. Seharusnya harga tiket Rp 75.000 per orang, tapi kami harus membayar Rp 100.000. Juga untuk turis asing harganya kadang-kadang bisa sampai dua kali lipat. Jadi untuk kalian yang saat ini mau ngetrip ke sana, ingat harga tiket pulang pergi Sanur- Nusa Penida Rp 150.000 untuk orang Indonesia dan nantinya akan naik boat expres sekitar 30-40 menit. Durasinya tergantung cuacanya juga sih dan ini juga kalau posisi kalian sudah di Bali. Dan trip ke Bali – Nusa Penida juga bisa dilakukan pulang pergi loh, seperti trip yang kami lakukan ini, tapi memang merasa terburu-buru jadinya. Jam keberangkatan terakhir Nusa Penida ke Bali ada pada jam 5 sore. Kalau kalian punya waktu, lebih baik menginap di sana. Karena kalau seharian di sana, kalian hanya akan punya waktu 6 jam saja untuk menikmati keindahan pulau ini.

Pelabuhan Nusa Penida sore hari
Sebenarnya Nusa Penida itu di mana sih? Dan ada apa di sana? Mungkin untuk kalian yang sering ngetrip (jalan-jalan) keliling Indonesia, (hoho keliling Indonesia, ingat ada lebih dari 17.000 pulau), pasti kalian gak asing lagi denger kata Nusa Penida. Pulau paradis ini mamang sangat dekat dengan Pulau Dewata, tepatnya di sebelah tenggara Bali. Pulau ini memang terpisah dari Bali, akan tetapi pemerintahannya bersatu dengan Bali. Pulau Nusa Penida memang indah sekali, menurutku pantai-pantainya lebih indah dari pada pantai yang ada di Bali. Pokoknya keindahan pulau Nusa Penida hampir tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Impian banget deh. Udah mulai lebay… 

Kalian bakalan melongo liatnya, dijamin banget! Oh ya, sebaiknya kalian juga sewa motor untuk mengilingi pulau paradis ini. Biasanya setelah tiba di pelabuhan Nusa Penida, ada banyak orang yang menawarkan sewa motor ataupun travel dengan mobil. Untuk motor Rp 60.000 per hari dan posisi bensin full. Bemm… 



Kelingking Beach
Kami di sana sempat mengunjungi 4 pantai, di antaranya Kelingking beach, Broken beach, Angel Billabong, dan Cristal Bay. Mungkin kalau gak nyasar, bisa sampai mengunjungi lebih dari 4 pantai. Navigasi juga hampir gak bisa diandalkan, lebih baik kalian tanya-tanya pada orang di sana saja. Mereka sangat ramah dan siap membantu kok. Berkat salah jalan, kami melihat view Gunung Agung yang begitu indah, padahal gunung ini jarang menampakan wajahnya. Jalan menuju pantai juga nanjak turun. Yang disayangkan banget gak sempat ambil view Gunung Agung itu, karena kami pikir, jika pulang akan lewat jalan itu lagi.

Akses jalan di sana sudah lumayan baik, tapi kadang-kadang ada jalan yang sangat rusak juga. Listrik juga belum tersebar secara merata di Nusa Penida, jadi usahakan kalian bawa powerbank dan HP dicharger penuh, jangan sampai gagal beraksi lol. Wisata pantai-pantai di sana berkembang sekitar 2 tahun belakangan ini, sehingga belum terdapat begitu banyak turis asing maupun lokal. Untuk masuk ke wilayah pantai kita hanya perlu membayar uang parkir saja, kalau tidak salah Rp 2.000. Untuk wisata sebagus ini tergolong sangat murah. Begitu juga dengan Bali, hampir gak ada tiket masuk ke pantai manapun. Ini juga yang bikin aku kaget, selain kaget melihat pantainya yang indah-indah itu.

Kelingking Beach
Pertama kami mampir di Kelingking beach. Pantai ini termasuk pantai yang terindah dari ke empat pantai yang kami kunjungi, walaupun kami tidak sempat turun dan menginjakan kaki di pasir putihnya, tapi masih tetap bisa dilihat dengan mata telanjang keindahan ombak dan warna airnya. Orang sana bilang pasir putihnya empuk sekali. Tapi butuh perjuangan untuk bisa menikmatinya, kira-kira 1 jam untuk sampai ke pasir putihnya. Anak tangga masih terbuat dari bebatuan dan di kiri kanan kita hanya ada pagar yang terbuat kayu dan bambu untuk berpegangan, jadi berhati-hati kalau akan menuruninya ya.


Angel Billabong
Broken Beach
Perjalanan belum berakhir sampai sini. Setelah Kelingking, kami lanjut ke Angel Billabong dan Broken beach, kebetulan kedua pantainya memang berdekatan sekali. Berbeda dengan Kelingking, Angel Billabong dan Broken Beach hanya bisa dinikmati di dataran atas, maksudnya kita gak harus turun. Asik kan, gak harus ngos-ngosan, di sana gak ada pasir putih yang terlihat seperti pada Kelingking beach. Tapi sangat terpesona dengan ombak, bebatuan dan biru lautnya. Apalagi Angel Billabong bentuknya unik sekali. Setiap pantai di sana memiliki ciri khasnya tersendiri.

Cristal Bay
Lalu perjalanan terakhir mengunjungi Cristal Bay, karena letaknya sudah mendekati arah pelabuhan Nusa Penida. Makanya ini dijadikan kunjungan terakhir. Sebelum menuju ke sana, kami mampir makan siang di sebuah warung. Di dekat warung tersebut ada sebuah tempat terbuat dari bambu yang dibangun menyatu dengan pohon, seperti rumah pohon, kebetulan dijaga oleh Bapak warung juga. Pokoknya itu tempat untuk mengambil foto dengan view yang waw, kami pikir itu gratis tapi ternyata harus bayar. Jadi kami putuskan hanya makan saja. Bapak penjualnya ternyata sangat ramah, kami juga ngobrol-ngobrol banyak dengannya, ngomongin bahasa sampai ke pemerintahan di Nusa Penida. Kami lumayan menghabiskan waktu istirahat di sana dan kebutulan di tempat Bapak itu ada listrik, jadi bisa mengecas HP yang sudah hampir kosong. Di sela-sela waktu, kami melihat-lihat foto hasil jepretan sambil ngakak-ngakak (tertawa lepas) gak jelas.  

Rumah Pohon
Inong: “Kok foto gw di kamera lu bagus-bagus ya Mbak, kirim dong nanti.”
“10.000 rebu ya per foto.” Jawabku bercanda.
Inong: “ Inget lu, foto-foto lu juga banyak di kamera gw.” Bales dendam
„Pak, maaf ya kita dari tadi berisik terus.“ Kataku.
„Iya, gak apa-apa.“ Jawab Bapak sambil senyum.

Sambil pamitan kami menanyakan arah jalan ke Cristal Bay. Bapak warung lalu memperbolehkan kami untuk foto gratis di rumah pohon itu. Aku pikir bapak kapok sama kami yang berisik. Mungkin Bapak jadi keingatan masa muda kali yak.  

Jalan di sekitar Cristal Bay

Cristal Bay biarpun pantainya tergolong gak begitu waw dibandingkan dengan pantai-pantai sebelumnya. Tapi jalan menuju Cristal Bay sangat indah sekali, karena banyak pohon kelapa yang tinggi memenuhi pinggir jalan serta daerah sekitar pantainya. Pokoknya indah banget deh. Sampai aku suruh Inong berhenti beberapa kali untuk ambil foto.

„Gilaaa… Nong… bagus banget, omg.“ Kataku sambil tercengang melihatnya.
Inong: „5.000 ya per foto, eh lupa, ini kan gw ambil foto pake HP lu.“ Haha

Terima kasih Inong udah bikin mimpi terwujud lihat dan rasakan pantai cantik dengan pasir putihnya. Pokoknya gak nyesel banget pergi ke Nusa Penida. Malah kalau ada kesempatan lagi, ingin berkunjung ke sana lagi. Padahal pulau ini adalah pulau ketiga yang aku kunjungi setelah Bali, belum pulau-pulau lainnya, ingat ada lebih dari 1.7000. Dan ini juga yang pertama kalinya bisa keluar Jawa dan menikmati pulau lainnya. Biarpun cuma sehari di Nusa Penida tapi berkesan banget. Terima kasih juga untuk pemerintah Jerman yang sudah memberikan kesempatan ini. Karenanya aku bisa melihat indahnya negeri sendiri.



PS. Jangan lupa pake cream yang melindundi kulit dari sinar matahari! Soalnya terik panas di sana bisa sampe bikin kulit kebakar. Terutama bagian wajah sih. Aku sendiri juga ga pernah nyangka, kalau ternyata bakalan ngalamin sun burn. Xoxo

Comments

Popular posts from this blog

Sambal Goreng Tempe

Weekly Market

A Letter to Widji Thukul